Festival Menanam Padi Otaue

Festival Menanam Padi Otaue di Osaka adalah salah satu festival paling terkenal di wilayah Kansai Jepang. Festival ini diadakan setiap tanggal 14 Juni di Kuil Sumiyoshi Taisha yang terkenal dan merupakan festival Shinto kuno untuk berdoa agar panen padi melimpah. Festival ini dikatakan telah berlangsung setiap tahun sejak tahun 211.
Festival ini disebut otaue shinji dalam bahasa Jepang dengan otaue menjadi proses di mana bibit padi ditanam kembali di sawah. Festival menanam padi dapat ditemukan di seluruh Jepang, tetapi festival ini adalah yang paling terkenal dan unik karena reproduksi prosedur dan ritual kuno yang digunakan untuk menanam bibit dalam gaya seremonial yang agung.
Kuil Sumiyoshi Taisha juga dikenal sebagai Kuil Agung Sumiyoshi adalah rumah bagi festival dan merupakan kuil Shinto yang terletak di bangsal Sumiyoshi di Osaka. Ini adalah yang utama dan paling terkenal dari lebih dari dua ribu kuil Sumiyoshi yang ditemukan di seluruh Jepang dan disebut “Sumiyoshi-san” oleh penduduk setempat. Kuil Sumiyoshi mengabadikan kami (dewa Shinto) yang melindungi para pelancong, nelayan, dan pelaut.

Sorotan Festival
Festival menanam padi dimulai dengan sawah digarap dengan bajak kayu yang ditarik oleh lembu hias. Para peserta yang mengenakan pakaian adat berwarna cerah kemudian mengikuti ritual penyucian khusus di mana bibit padi disucikan. Selanjutnya pendeta mempersembahkan bibit padi yang telah ditanam di persemaian untuk ditanam. Para peserta kemudian melanjutkan untuk menanam bibit di sawah.

Puncak festival ini adalah ritual Shinto kuno dan pertunjukan tarian spektakuler serta lagu-lagu yang menyertainya. Tarian dilakukan saat penanaman sedang berlangsung dan disertai dengan instrumen tradisional Jepang, termasuk drum shamisen dan taiko.

Orang Jepang percaya bahwa roh kuat berdiam di dalam bibit padi dan tarian menghibur roh sehingga mereka tumbuh kuat…

Tarian dan musik dipercaya dapat meningkatkan vitalitas bulir padi. Orang Jepang percaya bahwa roh kuat berdiam di dalam bibit padi dan tarian menghibur roh sehingga mereka tumbuh kuat dan sehat memberikan panen yang baik di musim gugur.

Keberhasilan festival ini dapat dilihat dari hasil panen padi yang melimpah di musim gugur. Setelah beras dipanen, persembahan beras dibuat untuk dewa kuil pada bulan Oktober. Sorotan lain dari festival ini adalah prosesi prajurit samurai yang mengenakan baju besi samurai lengkap. Puncak dari festival ini adalah “Tari Sumiyoshi” yang dibawakan oleh 150 gadis dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama setempat.

You may also like...

PAGE TOP