Tersembunyi di lembah-lembah Prefektur Gifu yang terkurung daratan, terdapat apa yang hanya dapat digambarkan sebagai perkawinan antara negeri ajaib Alice dan arsitektur modern. Ini adalah Site of Reversible Destiny, sebuah taman instalasi seni besar yang sempurna untuk pelancong yang tidak biasa. Instalasi ini merupakan puncak dari 30 tahun kerja kolaboratif antara duo seniman/arsitek Shusaku Arakawa dan Madeline Gins. Ambil helm di pintu masuk dan tersesat.
Dengan mengganggu pemahaman pemirsa tentang fisika dan realitas material, para seniman berharap dapat membebaskan orang dari kelembaman rutinitas
Arakawa dan Gins berusaha untuk menantang “orientasi fisik dan spiritual tubuh manusia terhadap dunia dan bukannya takut kehilangan keseimbangan, [pengunjung harus] menantikannya.” Dengan mengganggu pemahaman pemirsa tentang fisika dan realitas material, para seniman berharap dapat membebaskan orang dari kelembaman rutinitas dan membantu mereka kembali ke tahap penjelajahan masa kanak-kanak.

Masuk kedalam lubang kelinci
Mulailah perjalanan Anda di The Reversible Destiny Office, lamunan permen kapas tentang labirin di mana langit-langitnya mencerminkan lantai, dan garis antara atas dan bawah kabur hingga tidak bisa dikenali. Lantainya naik dan turun di sepanjang labirin, dengan beberapa bagian menelan pengunjung dan bagian lainnya nyaris setinggi pinggang. Pikirkan itu intens? Itu baru permulaan.
Naiki Exactitude Ridge (hati-hati jangan sampai kehilangan keseimbangan) untuk mencapai paviliun utama taman, The Critical Resemblance House. Atapnya berbentuk seperti Prefektur Gifu dan memiliki labirin berkelok-kelok di mana pengunjung akan menemukan furnitur yang menonjol keluar dari dinding, langit-langit yang hilang, jalan buntu, dan tanjakan yang berbahaya.

Pintu kuning cerah menandakan kedatangan Anda di Geographical Ghost. Peras melalui lorong gelap gulita untuk mencapai ruangan terakhir yang menampilkan jendela atap berbentuk Jepang. Claustrophobes mungkin ingin menghindari Cleaving Hall, yang sangat sempit dan menantang untuk dilalui.
Pengunjung didorong untuk menjelajahi rumah lebih dari satu kali. Pembuatnya merekomendasikan agar Anda “menjelajahi rumah seolah-olah Anda saat ini tinggal di dalamnya atau Anda adalah penghuni berikutnya”.
Perspektif adalah kuncinya

Melihat sesuatu dari berbagai perspektif adalah salah satu pelajaran terpenting dari The Site of Reversible Destiny. Untuk pemandangan taman yang luas, skala tembok besar yang mengelilinginya. Dari sudut pandang ini, peta Jepang yang tertanam di lanskap dapat dilihat. Dindingnya sendiri berlubang dan bisa dijelajahi juga.
Tidak ada salahnya untuk merasakan instalasi seni, asalkan dilakukan dengan rasa ingin tahu. Apakah taman benar-benar memiliki kekuatan untuk membalikkan takdir? Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

