Kastil Nijo mungkin bukan tujuan pertama yang terlintas dalam pikiran ketika memikirkan tempat-tempat terkenal untuk dikunjungi di Kyoto.
Bagaimanapun, ini adalah salah satu dari 17 situs di seluruh Kyoto yang secara kolektif ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia di bawah bendera gabungan Monumen Bersejarah Kyoto Kuno. Sejarah kastil yang kaya dimulai pada tahun 1601 ketika Tokugawa Ieyasu, shogun pertama dari dinasti Tokugawa yang bertahan lama, memerintahkan pembangunannya untuk digunakan sebagai kediaman resmi shogun di Kyoto. Kastil itu sendiri menampung dua istana, Ninomaru dan Honmaru.
Salah satu fitur paling menarik dari Istana Ninomaru adalah apa yang disebut “lantai nightingale”. Kembali ke masa feodal itu, pejabat politik berpangkat tinggi harus hidup dengan ancaman pembunuhan yang terus-menerus. Kastil Nijo memiliki caranya sendiri yang unik untuk menjauhkan calon pembunuh: lantai kastil dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mungkin menginjak mereka tanpa membuat kebisingan. Suara yang dibuat oleh papan lantai kayu itu sering disamakan dengan kicau burung, oleh karena itu nama burung bulbul.
Saat ini anak-anak sekolah yang ambisius dan beberapa orang dewasa juga mencoba — dan selalu gagal — untuk menjadi orang pertama yang melintasi jalan setapak Istana Ninomaru secara diam-diam.
Istana juga memiliki banyak pintu tersembunyi untuk memungkinkan pengerahan penjaga dengan cepat jika diperlukan.
Dengan luas sekitar 1.600 meter persegi, Istana Honmaru berukuran sekitar setengah dari ukuran tetangganya dan mungkin paling terkenal sebagai tempat perjamuan penobatan Kaisar Hirohito pada tahun 1928.
Mungkin fitur yang paling indah dari Kastil Nijo bukanlah kastil itu sendiri, atau istana yang ada di dalamnya, melainkan taman yang mengelilingi benteng. Di antara taman-taman tersebut, mungkin yang paling terkenal adalah Taman Seiryu-en, selesai pada tahun 1965, yang berisi dua kedai teh dan telah digunakan untuk menyelenggarakan berbagai acara budaya kota Kyoto selama bertahun-tahun.
