Beberapa festival di Kyoto menarik perhatian dan orang sebanyak Jidai Matsuri (Festival Zaman).
Festival ini merupakan acara tahunan setiap 22 Oktober — peringatan berdirinya Kyoto. Ini mengeksplorasi, melalui penggunaan kostum dan alat peraga yang dibuat dengan hati-hati, periode 1.000 tahun di mana Kyoto adalah Ibukota Kekaisaran.
Didirikan pada tahun 1895, bersama dengan Kuil Heian di mana festival berlangsung, Jidai Matsuri berusaha untuk merayakan kekayaan sejarah Kyoto dan Jepang dengan parade kostum yang mewakili periode dari tahun 1868 (Restorasi Meiji) dan berkembang dalam urutan kronologis terbalik sampai permulaan Zaman Heian pada tahun 781.
Parade sejarah
Seseorang tidak perlu menjadi seorang ahli atau bahkan memiliki pengetahuan tentang sejarah untuk menikmati festival yang semarak dan indah ini. Selama pawai, penduduk lokal dan turis dapat melihat dari dekat para peserta yang mengenakan pakaian yang dibuat dengan cermat dan akurat secara historis, serta karavan dan kuda berparade yang memukau.
Pengunjung akan melihat kostum rakyat biasa yang terkadang diiringi oleh musisi yang memainkan alat musik dan motif dari zaman yang sesuai. Hadir juga perwakilan dari semua kelas sosial pada zaman itu, seperti samurai, kelas prajurit lainnya, bangsawan dan juga tokoh sejarah penting, seperti Sakamoto Ryoma dan Oda Nobunaga.
Yang sangat menginspirasi adalah representasi dari wanita Jepang yang terkenal dan juga tidak dikenal. Model-model ini tidak hanya mengenakan pakaian yang luar biasa, tetapi juga tata rias dan tata rambut yang, jika dilihat dari dekat, memamerkan perhatian terhadap detail dan kerja keras yang dilakukan dalam festival ini.
Terakhir, di akhir pawai banyak peserta mengiringi mikoshi (kuil portabel mini), yang secara simbolis berisi arwah Kaisar pertama dan terakhir yang tinggal di Kyoto (Kaisar Kammu dan Kaisar Komei).
Pawai dimulai di Gosho (Istana Kekaisaran) dan berakhir di Kuil Heian. Pawai ini indah sepanjang panjangnya, tetapi penonton mungkin ingin mencoba mengamankan tempat di awal (Gosho), atau di akhir (Kuil Heian) untuk pengalaman yang lebih baik.
