Jalur Yamanobe-no-Michi

Jepang bangga akan pelestarian sejarah dan integrasi arsitektur kuno ke lanskap modern menjadikan pariwisata yang memuaskan rasa lapar akan pemandangan indah yang ditaburi intrik sejarah. Beberapa tempat menunjukkan fenomena ini sebaik yang dilakukan Yamanobe-no-michi, sebuah jalan berusia 1.000 tahun yang berkelok-kelok melewati pertanian dan kota saat ini sambil mempertahankan warisan budayanya.

Sejarah
Terletak di Nara — area yang penuh dengan situs bersejarah dan Warisan Dunia — jalur Yamanobe-no-michi pernah menjadi bagian dari Shinkaido, jalan paling kuno di Jepang, yang dimulai di Tokyo. Yamanobe-no-michi (atau Jalan Yamanobe) berasal dari setidaknya abad ke-8 ketika disebutkan dalam Nihon Shoki (The Chronicles of Japan), salah satu teks klasik tertua di negara ini. Meskipun demikian, kemungkinan besar itu dibangun jauh lebih awal dari itu.

Jalannya sangat berangin, karena dibangun di sekitar lahan basah, hutan, dan pemukiman. Namun, lahan basah akhirnya mengering, dan karena orang mulai menggunakan jalur yang lebih baru dan lebih lurus, begitu pula penggunaan jalan tersebut. Namun, itu tidak pernah sepenuhnya hilang. Sebaliknya, itu dimasukkan ke dalam pengembangan yang dibangun di sekitarnya sehingga sisa-sisanya bertahan hingga hari ini.

Mendaki
Jalan setapaknya cukup mudah karena hanya ada sedikit tanjakan atau rintangan. Sebagian besar jalan beraspal di tanah, tetapi sebagiannya, terutama di kota-kota, terbuat dari beton. Ada tanda-tanda di sepanjang jalan dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Inggris, serta sejumlah toko serba ada, mesin penjual otomatis, dan tempat peristirahatan. Ada juga kios buah dan sayur kuno, dengan barang yang diambil langsung dari pertanian terdekat yang beroperasi dengan sistem kehormatan. (Tinggalkan beberapa koin jika Anda mengambilnya!)

Mulailah di stasiun Tenri, naik sebentar dari stasiun Nara, dan ikuti rambu yang mengarah ke Isonokami Jingu (Kuil). Ikuti jalan sampai berakhir di Kuil Omiwa dekat stasiun Sakurai (total sekitar 11 kilometer atau tujuh mil). Anda juga dapat mendaki jalan setapak secara terbalik.

Meski mudah, pendakian penuh cukup lama, dan bisa memakan waktu hingga empat jam (termasuk berhenti). Untuk jalan kaki yang lebih singkat, mulailah dari stasiun lain di jalur JR Sakurai yang sejajar dengan jalan setapak, atau kunjungi toko persewaan sepeda seperti Sepeda Yamamoto (Peta).

Atraksi
Sepanjang jalan, Anda akan menemukan banyak atraksi yang patut dikunjungi. Berikut adalah beberapa kuil dan candi yang paling signifikan:

Kuil Isonokami – Kuil unik ini indah dan kaya akan sejarah. Ayam jantan bebas berkeliaran di halaman dan pengunjung dapat melihat koleksi senjata kuno di dalamnya.

Kuil Chogaku-ji – Konon didirikan oleh biksu yang sama dengan Koyasan Wakayama, kuil ini memiliki taman cantik yang berbunga sepanjang tahun. Ada restoran terdekat dengan nama yang sama yang menyajikan miwa somen yang luar biasa — mie tradisional dari wilayah Miwa Nara.

Kuil Omiwa – Legenda mengatakan Kuil Omiwa adalah kuil Shinto tertua di Jepang. Tempat itu tentu terasa mistis, diselimuti pepohonan dan dipenuhi gambar dan simbol dewa ular.

You may also like...

PAGE TOP