Kuil Imamiya berusia lebih dari 1.000 tahun, dan didedikasikan untuk kesehatan yang baik, umur panjang, dan pemulihan dari penyakit. Terselip di barat laut Kota Kyoto, tempat ini tetap bebas turis meskipun memiliki sejarah panjang, fitur menarik, dan festival yang menyenangkan.
Awalnya terletak di Gunung Funaoka, kuil ini dipindahkan ke posisinya saat ini pada tahun 1001 setelah wabah penyakit melanda Kota Kyoto. Pintu masuk utama ditandai dengan gerbang kayu merah bertingkat dua yang mencolok, yang dijaga oleh dua anjing singa dari batu. Begitu melewati ambang pintu, Anda akan menemukan aula utama dan sejumlah sub-kuil yang lebih kecil tersebar di sekitar kompleks kecil yang damai.

Kuil Imamiya menyelenggarakan sejumlah festival yang semarak sepanjang tahun, termasuk festival Yasurai pada bulan April, yang diadakan untuk mendoakan kesehatan yang baik dan pencegahan penyakit. Ada juga Festival Imamiya, yang berlangsung sekitar 10 hari di bulan Mei, dan Festival Musim Gugur selama dua hari di bulan Oktober. Semuanya berisi campuran parade, tarian, dan musik, dan pasti patut untuk dicoba jika Anda berada di Kyoto saat ini.
Jawaban atas doa-doa Anda
Saat Anda berjalan di sekitar pekarangan, salah satu hal yang akan Anda temukan adalah struktur kayu kecil yang menyimpan pemandangan yang agak aneh: sebuah batu yang tampak biasa terletak dengan anggun di atas bantal sutra. Batu ini dikenal sebagai Ahokashi-san, dan diyakini memiliki sifat magis pemenuhan keinginan.
Pengunjung dipersilakan untuk mengetuk batu tersebut sebanyak tiga kali terlebih dahulu, lalu mengangkatnya. Letakkan kembali batunya dan berdoalah/buat permohonanmu. Setelah itu, gosok batu tiga kali dan angkat sekali lagi. Seharusnya, jika terasa lebih ringan untuk kedua kalinya, keinginan Anda akan terkabul!
Beberapa percaya bahwa Akohashi-san juga memiliki kekuatan penyembuhan. Dengan menyentuh batu kemudian menyentuh bagian tubuh Anda yang terluka, konon luka Anda akan lebih cepat sembuh.
Kelezatan lokal
Tepat di luar gerbang timur kuil, Anda akan menemukan dua kedai teh terkenal – Ichiwa dan Kazariya. Kazariya didirikan pada tahun 1656, sedangkan Ichiwa telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari 1.000 tahun. Kedua toko tersebut berspesialisasi dalam abuburimochi.

Hidangan manis tradisional ini terdiri dari mochi (kue ketan) seukuran gigitan yang ditaburi kinako (tepung kacang kedelai panggang) dan dipanggang di tusuk sate bambu. Setelah dipanggang, mereka dilapisi dengan saus miso putih dan disajikan hangat dengan sepoci teh hijau. Selain enak, abuburimochi konon bisa melindungi pemakannya dari penyakit, jadi pastikan Anda tidak melewatkannya!

